Inilah Pulau Socotra, Tempat yang Berkemungkinan Besar Tempat Dajjal Dikurung Sekarang Ini !!!

loading...


 

101dunia - Pulau Socotra adalah sebuah pulau yang berada di kawasan Yaman. Pulau yang memiliki banyak keunikan ini terletak di 240 km sebelah timur Tanduk Afrika dan 380 km Selatan Jazirah Arab. Dunia menyebut pulau ini dengan berbagai julukan, dari pulau alien hingga pulau neraka.

Karena letaknya yang terpencil maka jarang sekali turis yang berwisata ke pulau Socotra, padahal banyak sekali keunikan dan keindahan yang dapat dinikmati di pulau ini.


Pulau Socotra
Pulau Socotra

Pulau Socotra kaya dengan flora dan fauna unik yang hingga saat ini belum ditemukan di tempat lain. Karena hal itu, Pulau ini pernah dicalonkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang baru. Selain itu UNESCO memberikan penghargaan kepada pulau ini sebagai salah satu Lokasi Warisan Dunia.

Berbagai teori mengemukakan bahwa pulau ini adalah tempat dimana Dajjal dikurung. Hal tersebut didukung oleh fakta bahwa keanehan alam di pulau ini sangat tidak biasa, ditambah lagi dengan adanya hadits ajaran Islam yang menyatakan bahwa tempat Dajjal dikurung adalah sebuah pulau di Laut Yaman.


Padang Pasir Pulau Socotra
Padang Pasir Pulau Socotra
Saat ini para ilmuwan berpendapat bahwa makhluk hidup yang ada di pulau Socotra adalah sejenis makhluk hidup yang berasal dari masa lampau dan belum pernah teridentifikasi sebelumnya. Menurut mereka, Pulau Socotra terbentuk sejak jutaan tahun lalu dengan kondisi yang sama seperti saat ini. Bentuk dan keberadaan pulau ini tidak pernah terganggu oleh pergerakan geologi dari wilayah bumi lainnya.

Karena sejak dahulu tidak terjamah, maka habitat di pulau ini menjadi bersifat endemik yaitu tidak ditemukan di daerah lain.

Dunia wisata menyebut pulau ini sebagai 'Dunia Yang Hilang". Di wilayah ini paling tidak ada 900 jenis tanaman aneh yang ditemukan. Salah satu flora aneh yang ditemukan disini adalah pohon Darah Naga (Dracanea Cinnabari).

Keanehan pohon Darah Naga ini terletak pada getahnya yang berwarna merah. Selain itu bentuknya yang seperti payung pun memang terlihat unik. Banyak yang menganggap bahwa getah pohon ini dapat dijadikan obat.



Pohon Darah Naga Di Pulau Socotra
Pohon Darah Naga

Selain itu masih banyak jenis flora lain yang belum ditemukan di tempat lain seperti pohon Delima Socotra, Dorstenia, dan pohon Dendrosicyos.


Pohon Dorstenia Socotra
Pohon Dorstenia Socotra


Pohon Dendrosicyos Socotra
Pohon Dendrosicyos Socotra
Tidak hanya tumbuh-tumbuhan, pulau Socotra juga kaya akan hewan yang cantik namun belum pernah ditemukan di tempat lain. Di antara berbagai hewan yang ditemukan tersebut mulai dari spesies burung, kepiting, hingga laba-laba yang langka.


Burung Socotra
Burung Langka Di Socotra


Kepiting Langka Di Socotra
Kepiting Langka Di Socotra


Laba-laba Langka Di Socotra
Laba-laba Langka Di Socotra

Kaitan Pulau Socotra Dengan Dajjal

Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Fatimah binti Qais mengatakan, "Aku telah mendengar muadzin Rasulullah SAW memanggil untuk shalat. Aku pun pergi ke masjid dan shalat bersama Rasulullah saw. Selesai shalat, Rasulullah saw naik ke atas mimbar. Nampak semacam bergurau Baginda sambil tertawa dan berkata: "Jangan ada yang bergerak".

Kemudian berkata: "Tahukah kamu mengapa aku memerintahkan kamu jangan ada yang pulang?" 

Kami menjawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu."

Rasulullah saw berkata lagi: "Demi Allah aku menyuruh kamu berkumpul di sini bukan ingin menakut-nakuti dan bukan kabar gembira. Aku ingin menceritakan kepada kamu bahwa Tamim Al-Dariy adalah seorang Nasrani, kemudian dia datang menjumpaiku dan masuk Islam. Dia bercerita kepadaku tentang satu kisah tentang Dajjal ". 

"Kisah yang dia ceritakan itu sesuai dengan apa yang telah aku ceritakan kepada kamu sebelumnya. Katanya dia bersama 30 orang temannya pergi ke laut dengan menaiki kapal. Angin kencang datang bertiup dan ombak besar membawa mereka ke tengah-tengah samudera yang luas."

"Mereka tidak dapat mengarahkan kapalnya ke pantai sehingga harus berada di atas laut selama satu bulan. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau menjelang terbenamnya matahari."

"Di pulau yang tidak berpenghuni itu mereka bertemu dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga tidak nampak mana kelamin dan duburnya."

Mereka bertanya kepada binatang itu: "Makhluk apa engkau ini?" Binatang itu menjawab: "Aku adalah Al-Jassasah."

Mereka tanya: "Apa itu Al-Jassasah?" 

Binatang itu hanya menjawab: "Wahai kelompok pria, pergilah ke tempat itu untuk menemukan pria macam ini, sesungguhnya dia pun ingin bertemu dengan kamu".

Mereka pun pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh binatang itu. Di sana mereka menemukan seorang pria yang sangat besar dan tegap. Artinya mereka tidak pernah melihat orang sebesar itu. Dari tangannya sampai ke tengkuknya dikuatkan dengan besi, begitu juga dari lututnya sampai ke telapak kakinya. 

Mereka bertanya: "Siapakah anda?" 

Orang seperti raksasa itu menjawab: "Kamu telah mendengar cerita tentang aku. Sekarang aku pula ingin bertanya siapa kamu ini?"

Mereka menjawab: "Kami adalah orang Arab. Kami pergi ke laut naik kapal, tiba-tiba datang ombak besar membawa kami ke tengah-tengah samudera luas dan kami berada di lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar di pulau Anda ini ".

"Awalnya kami bertemu dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga kami tidak dapat mengenali jenis kelaminnya. Kami tanya siapa dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya apa maksudnya dia hanya menjawab: "Wahai kelompok pria, pergilah ke tempat ini untuk menemukan pria macam ini, sesungguhnya dia pun ingin bertemu dengan kamu."

"Itulah sebabnya kami datang ke tempat ini. Sekarang kami sudah bertemu dengan Anda dan kami ingin tahu siapa Anda sebenarnya."

Makhluk yang sangat besar itu belum menjawab pertanyaan mereka terus saja mengajukan pertanyaan: 

"Ceritakan kepadaku keadaan kebun kurma yang di Bisan (nama tempat di negeri Syam) itu." 

Mereka menjawab: "Kondisi apanya yang tuan maksudkan?" Orang besar itu menjawab: "Maksudku apakah pohon kurma itu berbuah?"

Setelah mereka menjawab bahwa pohon kurma itu berbuah, orang besar tadi berkata: "Aku takut pohon itu tidak berbuah." 

Orang besar itu bertanya lagi: "Ceritakan kepadaku tentang sungai Tabarah (Danau Tiberias)." 


Mereka menjawab: "Tentang apanya yang tuan maksudkan?" Lelaki itu menjawab: "Maksudku airnya apakah masih ada." 

Mereka menjawab: "Airnya tidak susut." Lelaki itu berkata: "Air sungai itu disangsikan akan kering."

Akhirnya pria seperti raksaksa itu berkata: "Kalau begitu ceritakan kepadaku tentang Nabi Al-Amin itu, apa yang dia buat?" Mereka menjawab: "Dia telah berhijrah dari Makkah ke Madinah." 

Lelaki itu bertanya lagi: "Apakah dia diperangi oleh orang- orang Arab?" Mereka menjawab:" Ya, dia diperangi oleh orang-orang Arab."

Lelaki itu bertanya lagi:" Kalau begitu apa pula tindakan dia terhadap mereka?" Mereka ceritakan bahwa Rasulullah saw telah mengembangkan dakwahnya dan sudah banyak pengikutnya. Orang besar itu berkata lagi: "Memang begitulah, padahal mereka beruntung jika taat kepadanya." 

Kemudian orang itu berkata: "Sekarang aku terangkan kepadamu bahwa aku adalah Al-Masih Dajjal. Nanti aku akan diberi izin keluar, lalu aku pun akan menjelajah dunia ini. Dalam waktu empat puluh malam sudah dapat aku jalani semua, kecuali Makkah dan Madinah yang aku tidak dapat memasukinya. Negeri Makkah dan Madinah dikendalikan oleh para Malaikat, maka aku tidak dapat menembusnya. "

Rasulullah saw menekankan tongkatnya di atas mimbar sambil berkata: "Inilah negeri yang tidak dapat dimasukinya itu, yaitu Madinah. Saudara-saudara sekalian apakah sudah aku sampaikan cerita ini kepada kamu?" Mereka menjawab:" Ya, sudah ya Rasulullah."

Rasulullah saw berkata lagi: "Sesungguhnya hadits Tamim itu lebih meyakinkan aku lagi. Ceritanya itu sesuai dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kamu sebelumnya, yaitu tentang Makkah dan Madinah yang tidak dapat dimasuki Dajjal."

"Hanya saja dia mengatakan di lautan Syam atau di laut Yaman. Dia dari arah timur. Dia dari arah timur," kata Rasulullah saw sambil menunjuk ke arah timur.


Peta Pulau Socotra
Peta Pulau Socotra

Dengan hadits tersebut Rasulullah SAW kembali menyampaikan kabar bahwa Dajjal akan muncul dari arah timur Madinah. Melihat letak Pulau Socotra, berbagai flora-fauna dan keunikan alamnya, tempatnya yang terpencil dan tepat di laut Yaman, maka bukan tidak mungkin bahwa teori yang menyatakan Dajjal dikurung di pulau tersebut memang benar adanya.

Wallaahu 'alam.
Loading...

0 Response to "Inilah Pulau Socotra, Tempat yang Berkemungkinan Besar Tempat Dajjal Dikurung Sekarang Ini !!!"

Post a Comment

facebook KLIK PANGKAH 2 KALI UNTUK TUTUP Button Close